Danau Toba, Tao Silalahi (Dok.Pribadi) |
Sesuai dengan namaku, Horas, kali ini aku ingin berbagi cerita sikit dari tanah kelahiranku, Danau Toba. Biar gak bosan bicarain henpon muluk tiap hari, ya kan? hehe...
Danau Toba merupakan
danau terluas se-Asia Tenggara yang di kelilingi pegunungan Bukit Barisan,
Sumatera Utara. Danau Toba juga menjadi danau terluas di dunia yang masuk
dalam daftar Guinness World Records. Keindahan dan panorama Danau Toba terkenal
hingga keseluruh penjuru negeri menjadikan Danau Toba menjadi salah satu tujuan
wisata yang wajib dikunjungi ketika berwisata ke Sumatera Utara. Dan bahkan
kini ada satu agenda tahunan yang sering dinantikan banyak orang yaitu Festival
Danau Toba. Ajang tahunan yang menampilkan berbagai hiburan dan perlombaan yang
dilangsungkan persis di tepi Danau Toba. Dan aku masih ingat, dulu kampungku
pernah menjadi tuan rumah. Tapi itu sudah beberapa puluh tahun lalu dan kini
belum pernah lagi, hiks.
Di balik keindahannya
yang memukau, Danau Toba juga menjadi sumber rejeki warga sekitar. Warga di
kampungku banyak yang menjadi nelayan yang sehari-harinya menghabiskan waktu
menangkap ikan di danau. Bukan hanya orang tua saja, bahkan anak-anak pun ada
yang sudah jago (= hebat) menjadi nelayan dengan menggunakan perahu dayung.
Ikan yang paling banyak dulu ikan mujair dan ikan mas. Dan ini murni ikan dari
danau lepas, bukanlah ikan yang di jaman sekarang banyak dibudidayakan lewat
tambak.
Aku lahir dan besar di
sebuah desa kecil di tepi Danau Toba, Silalahi Nabolak (sekarang sudah menjadi
Kecamatan Silahisabungan). Masa kecilku kuhabiskan dengan bermain dan berenang
di sekitar Danau Toba. (Dulu) Air Danau Toba sangat bersih. Bahkan saking
beningnya, ketika matahari terik di siang bolong cahayanya seakan terpantul
dari dalam air. Bersihnya air danau sangat membantu warga sekitar. Semua
kebutuhan air sehari-hari menggunakan air danau. Bahkan sampai ada beberapa
warga yang rumahnya persis di pinggir danau rela memasang sanyo [oopss..bukan
ngiklan ya coy, sanyo yang kumaksud ini alat pompa air] untuk menyedot air dari
danau dan mengalirkannya ke bak penampungan di rumah. Jadi mereka tidak perlu
lagi capek-capek bawa ember untuk angkut air dari danau. Sayangnya rumahku dulu
agak jauh dari danau, jadi yaaa terpaksa deh setiap hari harus bawa-bawa ember
ke danau untuk angkut air ke rumah. Tapi sebelum angkut, berenang dulu coy
hehe…
Namun seiring
berjalannya waktu, air Danau Toba mulai ditinggalkan warga. Mereka beranggapan
air Danau Toba kini udah tercemar. Apalagi beberapa tahun terakhir ini banyak
warga yang mendirikan keramba* di sekitar danau. Hal ini membuat warga ragu
untuk mengkonsumsi air danau. Memang sih, kejernihannya gak kek dulu lagi.
*keramba adalah wadah
budi daya ikan berupa kandang yang terbuat dari bambu atau papan kayu yang
ditempatkan di dalam air danau.
Keramba di Danau Toba (Dok.Pribadi) |
Hal ini membuat warga
mesti jauh-jauh naik ke pegunungan hanya untuk mendapatkan sumber air bersih
yang baru. Seperti diketahui, air bersih merupakan kebutuhan dasar setiap
individu yang harus dipenuhi. So, mau gak mau ke manapun sumber air itu mesti
dicari. Padahal berdasarkan beberapa penelitian, air Danau Toba itu masih layak
digunakan. Hanya saja perlu dilakukan penyaringan (filter). Intinya sih, air
Danau Toba itu masih sangat layak dikonsumsi lewat sidikit sentuhan teknologi,
yaitu Teknologi Filter Air Bersih yang sudah lebih dulu dimanfaatkan olehNegara-negara maju.
Sistem filtrasi yang
dibuat di Danau Toba adalah Ultra Filtration Water Treatment,
dimana air Danau Toba melewati penyaringan berlapis untuk memastikan kualitas
air yang dihasilkan stabil dan baik untuk dikonsumsi oleh warga. Sample air
hasil filter ini juga telah diuji di Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan dinyatakan memenuhi
syarat untuk air minum.
Dengan sentuhan
teknologi filtrasi ini maka air yang sebelumnya dianggap tidak layak konsumsi,
kini menjadi sangat layak untuk diminum. Maka warga tidak perlu lagi jauh-jauh
mendaki gunung lewati lembah sungai mengalir indah di samudera hanya
demi se-ember air yang belum tentu cukup kalau hanya diangkut sekali.
Danau Toba saat ini tidak
hanya menyuguhkan keindahan alam untuk wisatawan tetapi juga mendatangkan
rezeki air bersih yang dimanfaatkan sehari-hari oleh warga sekitar.
Terima kasih sudah mau berkunjung dan meninggalkan jejak di mari. EmoticonEmoticon