Memanfaatkan Aplikasi Waze dan Jaringan XL Dalam Perjalanan

April 15, 2017


Horas bah!!!

Hiii...gaiss. Apa kabar? Lama gak posting, kerjaan di kantor lagi hetik, jadi gak sempat utak-atik blog. Postingan kali ini gue mau berbagi pengalaman saat liburan kemaren.

Ceritanya minggu lalu gue janji sama istri dan anak gue bakal ajak mereka liburan ke daerah Bogor. Kebetulan libur paskah tepat hari Jumat (14/4) kemarin, jadi bisa longwikenan bareng keluarga. Berhubung ini libur longwiken akhirnya kami memutuskan untuk berangkat ke Bogor menggunakan motor. Karena kalau naik mobil tentu akan terjebak kemacetan, sementara dengan motor kan bisa nyelip sana-sini hehee..

Jujur ini perjalanan pertama gue ke Bogor pakai motor. Dan jelas gue buta jalurnya. Gue aja kagak tau jalan apalagi istri. Namun kami tetap nekat jalan dan sepakat menggunakan bantuan penunjuk jalan, Waze dengan mengandalkan koneksi internet XL. Berangkat dari rumah, tepatnya Perum Talaga Bestari, pukul 14.30 WIB. Karena pakai motor, kami memilih rute perjalanan non tol. Enaknya pakai aplikasi Waze, kita bisa memilih alternatif route sesuai dengan yang kita inginkan.

Dari 3 pilihan rute yang ditawarkan, akhirnya kami memilih rute perjalan via Serpong - Parung karena hanya jalur ini yang bisa kami lalui tanpa masuk tol. Rute yang kami lalui merupakan jalan kampung yang sempit, hanya muat untuk 2 (dua) mobil dan itu pun dibagi jadi 2 (dua) jalur. Perjalanan kami tidak lah semulus yang dibayangkan. Maklum, kami bukan hanya berdua namun juga bersama si kecil yang baru berusia 1,5 tahun. Iya, bagi yang punya anak kecil tentu tau gimana repotnya kalau jalan dengan anak seusia ini. Terkadang dia merengek-rengek, terkadang dia menggeliat-geliat di atas motor hingga kami memutuskan untuk berhenti sejenak setiap kali si kecil merengek. Bukan si kecil aja sih, istri pun terkadang ikutan kesel liat tingkah si kecil yang kolokan.

Setelah menempuh perjalan kurang lebih 4 (empat) setengah jam, akhirnya kami tiba di Bogor pukul 19.00 WIB. Awalnya gue udah pesan hotel, namun setibanya kami di depan hotel ternyata pemandangan depan hotel kurang meyakinkan. Tampilan depannya tampak kumuh, akhirnya gue memutuskan untuk cancel hotel tersebut (refundabel) dan pesan hotel lain. Awalnya istri kesel juga, udah tiba ditujuan tapi malah cancel. Sadisnya lagi malah minta pulang aja ke Jakarta. Tapi setelah gue jelasin ganti hotel akhirnya istri manut juga. Untungnya sinyal XL disaat itu kenceng, jadi pesan hotel berikutnya berlangsung cepat dan lancar.

Dari semua hotel yang available malam itu, akhirnya gue memutuskan pesan Onih Hotel, karena tarifnya yang ekonomis hehe...Kami pun melanjutkan perjalanan ke Onih Hotel masih dengan bantuan aplikasi Waze dan koneksi internet XL. Aplikasi Waze dan jaringan XL benar-benar membantu perjalanan kami.

Bagaimana keseruan kami saat bermalam di Onih Hotel? Nantikan di postingan berikutnya ya gaiss.

Related Post

Previous
Next Post »

4 comments

Write comments
PutriKPM
AUTHOR
April 18, 2017 at 3:01 PM delete

Aku udah lama nggak pake waze karena lebih suka pakai GMaps.

Reply
avatar
April 18, 2017 at 3:51 PM delete

Sempat pakai GMaps, tapi selalu diarahin via tol. Akhirnya pakai waze.
Makasih kunjungannya mbak :)

Reply
avatar
Arreza MP
AUTHOR
April 18, 2017 at 6:14 PM delete

iya nih masih belum pernah coba waze

coba coba deh

Reply
avatar
poppy
AUTHOR
May 6, 2019 at 2:14 AM delete

Paket waze ini untuk apa?

Reply
avatar

Terima kasih sudah mau berkunjung dan meninggalkan jejak di mari. EmoticonEmoticon