Tips Donor Darah dan Persyaratan Meminta Darah ke PMI

November 10, 2016
dr. Pierlita Rini, M.Biomed (Dok.Pribadi).
Horas bah!!!
Ada kah pembaca di mari yang udah pernah donor darah? Atau jangan-jangan pada takut ngeliat jarum suntik yaa? Kalo gue sih gak takut *ekspresi coolkas*
Kalau ngomongin donor darah, pasti yang terlintas pertama di benak kita PMI (Palang Merah Indonesia). Betul tidak? Iya mungkin karena kita seringnya melihat (mobil) PMI yang melakukan donor darah, jadi familiar [alasan logis]. Walaupun sebenarnya fungsi PMI itu bukan sekedar donor darah saja.


Selain donor darah, PMI juga banyak melakukan kegiatan-kegiatan lain. Salah satunya melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada mitra PMI. Seperti kegiatan yang dilakukan oleh PMI DKI Jakarta pada tanggal 05 November 2016 yang lalu. Mereka melakukan Sosialisasi Donor Darah Kepada Mitra PMI DKI Jakarta, bertempat di Resto Bumbu Desa, Cikini, Jakarta. Dan gue berkesempatan hadir dalam acara ini bersama dengan beberapa teman blogger dari komunitas TDB (#TauDariBlogger). Dalam sosialisasi ini hadir dr. Pierlita Rini, M.Biomed sebagai narasumber yang kebetulan juga sebagai anggota PMI yang bertugas di bank darah PMI. So, udah pasti beliau paham betul soal darah. Lah iya lah, klo gak mana mungkin juga bertugas di bank darah.

dr. Pierlita menjelaskan dengan detail tentang tata laksana donor darah sampai bagaimana caranya meminta darah ke PMI. Hal ini dimaksudkan agar semua mitra PMI (dan semua masyarakat Indonesia) memahami betul akan tata kelola darah di PMI. Dalam presentasinya dr. Pierlita menjelaskan pendonor darah itu terdiri dari 5 macam. Apa saja?

1. Donor Darah Sukarela
Donor darah ini merupakan yang biasanya (rutin) dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan sekali. Ini yang mungkin sering kita lakukan atau sering lihat.

2. Donor Langsung
Donor ini menyumbangkan langsung darah kepada pasien yang membutuhkan dengan catatan golongan darah sama. Hal ini bisa terjadi ketika persediaan darah di PMI tidak ada dan biasanya pendonor berasal dari keluarga pasien.

3. Donor Darah Pengganti
Donor yang menyumbangkan darah sewaktu-waktu karena kelangkaan darah di PMI. Namun untuk golongan darahnya berbeda dengan darah pasien (biasanya untuk stok darah di PMI).

4. Donor Darah Siaga
Donor ini sudah dipersiapkan atau disiagakan jika sewaktu-waktu ada kebutuhan urgent. Biasanya disiagakan di tingkat RW, jika ada warga yang membutuhkan (RW Siaga) misalnya buat pasien ibu hamil atau korban kecelakaan.

5. Donor On Call
Donor ini memiliki golongan darah yang langka dan sewaktu-waktu dapat diminta untuk disumbangkan bagi pasien yang membutuhkan. Contohnya donor darah golongan rhesus negatif.

Lalu syarat biar bisa donor apa aja? Gampil cuy, yang penting berat badan minimal 45kg, Hb (Haemoglobin) 12.5 g/dL, umur antara 17-60 tahun, dan yang pasti tidak mengidap penyakit HIV Aids dan bukan pengguna narkotika. Udah itu aja? Yes!!! Just it. Jadi masih mikir buat ikutan donor? Ingat cuy, setetes darah loe selamatkan jiwa. Kalau kata temen gue mah #SatuSelamatkanJiwa.

Nah, buat loe yang mau donor darah gue punya tips nih biar donor darahnya mantab :

1. Usahakan istirahat cukup, minimal tidur 4 jam sebelum donor.
2. Usahakan makan 3-4 jam sebelum donor. Pokoknya mah jangan donor dengan perut kosong, ntar takut pingsan coy.
3. Minum air putih minimal 3 gelas sebelum donor. Biar aliran darahnya lancar bro.
4. Beristirahat minimal 10 menit setelah donor sambil menyantap makanan yang biasanya disediakan sehabis donor.
5. Usahakan jangan mengangkat beban berat dulu selama kurang lebih 12 jam. Ini untuk menjaga agar tidak terjadi bengkak disekitar bekas jarum.
6. Perbanyak minum air sampai 3 hari ke depan sehabis donor, ini untuk mengembalikan sepenuhnya volume darah.

Selesai menjelaskan tentang donor darah, dr. Pierlita juga menjelaskan perihal syarat permintaan darah ke PMI. Sejatinya hampir semua rumah sakit mempunyai bank darah. Meski ada beberapa di antaranya yang belum. Namun demikian kebutuhan akan darah tetap bisa dilayani dengan mengajukan permintaan darah ke PMI. Syaratnya pun cukup mudah, dengan membawa formulir permintaan darah dari rumah sakit, dilengkapi cap /stempel rumah sakit, serta membawa contoh darah yang dimasukkan dalam tabung EDTA (Ethylen Diamine Tetra Asetat). Setelah semua syarat lengkap, bisa langsung diserahkan ke bank darah di PMI. Di PMI sendiri disediakan 2 loket untuk melayani permintaan darah. Loket A, untuk melayani permintaan darah dari rumah sakit yang tidak ada bank darahnya. Dan loket B, untuk melayani permintaan darah dari rumah sakit yang ada bank darahnya (dalam kasus ini stoknya mungkin kosong).

Selain untuk alasan kemanusiaan, donor juga bermanfaat bagi kita. Dengan melakukan donor darah, maka kita bisa mengetahui golongan darah kita secara cepat. Kita dapat memantau kadar Hb dalam kurun waktu 3 bulan berjalan. Dan juga bisa memantau 4 jenis penyakit yang mungkin menyerang tubuh seperti HIV, Hepatitis B dan C, serta penyakit sifilis. Semua ini bisa diketahui ketika pemeriksaan saat akan donor. So, masih mikir buat ikutan donor?


Related Post

Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments
Ahmad
AUTHOR
December 13, 2016 at 11:43 PM delete

banyak ya manfaat yg bisa diambil dengan mndonorkan darah ..............

Reply
avatar

Terima kasih sudah mau berkunjung dan meninggalkan jejak di mari. EmoticonEmoticon