Danau Toba Dulu dan Kini

July 29, 2018
Danau Toba, Tao Silalahi                                          (Dok.Pribadi)
Horas bah!!!


Sesuai dengan namaku, Horas, kali ini aku ingin berbagi cerita sikit dari tanah kelahiranku, Danau Toba. Biar gak bosan bicarain henpon muluk tiap hari, ya kan? hehe...

Danau Toba merupakan danau terluas se-Asia Tenggara yang di kelilingi pegunungan Bukit Barisan, Sumatera Utara. Danau Toba juga menjadi danau terluas di dunia yang masuk dalam daftar Guinness World Records. Keindahan dan panorama Danau Toba terkenal hingga keseluruh penjuru negeri menjadikan Danau Toba menjadi salah satu tujuan wisata yang wajib dikunjungi ketika berwisata ke Sumatera Utara. Dan bahkan kini ada satu agenda tahunan yang sering dinantikan banyak orang yaitu Festival Danau Toba. Ajang tahunan yang menampilkan berbagai hiburan dan perlombaan yang dilangsungkan persis di tepi Danau Toba. Dan aku masih ingat, dulu kampungku pernah menjadi tuan rumah. Tapi itu sudah beberapa puluh tahun lalu dan kini belum pernah lagi, hiks.

Di balik keindahannya yang memukau, Danau Toba juga menjadi sumber rejeki warga sekitar. Warga di kampungku banyak yang menjadi nelayan yang sehari-harinya menghabiskan waktu menangkap ikan di danau. Bukan hanya orang tua saja, bahkan anak-anak pun ada yang sudah jago (= hebat) menjadi nelayan dengan menggunakan perahu dayung. Ikan yang paling banyak dulu ikan mujair dan ikan mas. Dan ini murni ikan dari danau lepas, bukanlah ikan yang di jaman sekarang banyak dibudidayakan lewat tambak.

Aku lahir dan besar di sebuah desa kecil di tepi Danau Toba, Silalahi Nabolak (sekarang sudah menjadi Kecamatan Silahisabungan). Masa kecilku kuhabiskan dengan bermain dan berenang di sekitar Danau Toba. (Dulu) Air Danau Toba sangat bersih. Bahkan saking beningnya, ketika matahari terik di siang bolong cahayanya seakan terpantul dari dalam air. Bersihnya air danau sangat membantu warga sekitar. Semua kebutuhan air sehari-hari menggunakan air danau. Bahkan sampai ada beberapa warga yang rumahnya persis di pinggir danau rela memasang sanyo [oopss..bukan ngiklan ya coy, sanyo yang kumaksud ini alat pompa air] untuk menyedot air dari danau dan mengalirkannya ke bak penampungan di rumah. Jadi mereka tidak perlu lagi capek-capek bawa ember untuk angkut air dari danau. Sayangnya rumahku dulu agak jauh dari danau, jadi yaaa terpaksa deh setiap hari harus bawa-bawa ember ke danau untuk angkut air ke rumah. Tapi sebelum angkut, berenang dulu coy hehe…

Namun seiring berjalannya waktu, air Danau Toba mulai ditinggalkan warga. Mereka beranggapan air Danau Toba kini udah tercemar. Apalagi beberapa tahun terakhir ini banyak warga yang mendirikan keramba* di sekitar danau. Hal ini membuat warga ragu untuk mengkonsumsi air danau. Memang sih, kejernihannya gak kek dulu lagi.
Keramba di Danau Toba                                (Dok.Pribadi)
 *keramba adalah wadah budi daya ikan berupa kandang yang terbuat dari bambu atau papan kayu yang ditempatkan di dalam air danau.

Hal ini membuat warga mesti jauh-jauh naik ke pegunungan hanya untuk mendapatkan sumber air bersih yang baru. Seperti diketahui, air bersih merupakan kebutuhan dasar setiap individu yang harus dipenuhi. So, mau gak mau ke manapun sumber air itu mesti dicari. Padahal berdasarkan beberapa penelitian, air Danau Toba itu masih layak digunakan. Hanya saja perlu dilakukan penyaringan (filter). Intinya sih, air Danau Toba itu masih sangat layak dikonsumsi lewat sidikit sentuhan teknologi, yaitu Teknologi Filter Air Bersih yang sudah lebih dulu dimanfaatkan olehNegara-negara maju.

Sistem filtrasi yang dibuat di Danau Toba adalah Ultra Filtration Water Treatment, dimana air Danau Toba melewati penyaringan berlapis untuk memastikan kualitas air yang dihasilkan stabil dan baik untuk dikonsumsi oleh warga. Sample air hasil filter ini juga telah diuji di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan dinyatakan memenuhi syarat untuk air minum.

Dengan sentuhan teknologi filtrasi ini maka air yang sebelumnya dianggap tidak layak konsumsi, kini menjadi sangat layak untuk diminum. Maka warga tidak perlu lagi jauh-jauh mendaki gunung lewati lembah sungai mengalir indah di samudera hanya demi se-ember air yang belum tentu cukup kalau hanya diangkut sekali.

Danau Toba saat ini tidak hanya menyuguhkan keindahan alam untuk wisatawan tetapi juga mendatangkan rezeki air bersih yang dimanfaatkan sehari-hari oleh warga sekitar.

Related Post

Previous
Next Post »

Terima kasih sudah mau berkunjung dan meninggalkan jejak di mari. EmoticonEmoticon